Dengan Teknologi Tepat Guna, P4S Tingkatkan Kemampuan, Kemandirian dan Kesejahteraan Petani

Dengan Teknologi Tepat Guna, P4S Tingkatkan Kemampuan, Kemandirian dan Kesejahteraan Petani


PELAIHARI – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang bersama Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Ushulludin yang diketuai Muhammad Husni Tamrin berkesempatan menggelar pelatihan online bernama Wisatani/Widyaiswara Sapa Kostratani.

Wisatani ini rutin digelar oleh BBPP Binuang dengan berbagai macam materi bidang pertanian yang bermanfaat secara online melalui zoom cluod meeting. 

Sampai saat ini sudah mencapai sesi 42 yang merupakan edisi spesial, karena pemateri berasal dari perwakilan peserta pelatihan, Sabtu (23/1/2020).

Disebut edisi spesial karena kali ini wisatani digelar dengan menyampaikan 3 materi yang berbeda, di tempat yang berbeda dan 3 narasumber perwakilan peserta pelatihan. 

“Tiga narasumber yang menyampaikan materi dari 3 perwakilan P4S,” terang Bayu saat mendampingi peserta melakukan pelatihan online.

Widyaiswara pendamping, Angga Bayu Saputra S.ST M.I.Kom menuturkan, P4S Ushuludin saat ini tengah mengembangkan sapi Brahman Croos bantuan Pemerintan Australia berjumlah 100 ekor dan sampai saat ini berjumlah 250 ekor yang dipelihara dengan sistem open grazing di lahan seluas 480 ha.

Untuk ternak sapi potong, P4S Ushuludin mendapat pendampingan dari Pemerintah Pusat dan Daerah serta Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (BUMP) dan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB).

Husni mengaku merasa puas telah dapat mengikuti pelatihan di BBPP Binuang, karena materi yang disampaikan oleh para narasumber sangat tepat dan bermanfaat pada saat ini, ditambah kesempatan beliau menjadi narasumber pada Wisatani sesi 42 ini. 

“Materi yang kami sampaikan adalah manajemen ternak sapi potong tanpa ngarit,” imbuhnya.

“Dengan menggunakan teknologi tepat guna, P4S tersebut dapat meningkatkan kemampuan, kemandirian dan kesejahteraan petani," pungkas Bayu.[adv]

Lebih baru Lebih lama