Masih Covid-19, Magang Siswa SMK-PPN Dimundurkan

Masih Covid-19, Magang Siswa SMK-PPN Dimundurkan


BANJARBARU - Awal tahun Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru biasanya mengirimkan siswa Kelas XI untuk melakukan magang atau Praktek Kerja Industri (Pakerin).

Namun untuk tahun 2021 ini, pihak sekolah belum bisa melakukan kegiatan tersebut karena kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan.

Terkait hal tersebut, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum SMK-PP Negeri Banjarbaru, Airin Nurmarita, Kamis (21/1/2021) menjelaskan, karena kondisi pandemi Covid-19 dan musibah banjir ini, pelaksanaan magang tahun 2021 harus dimundurkan, dan ini masih dibahas untuk ke depannya.

Direncanakan magang bagi siswa Kelas XI Tahun Pelajaran 2020/2021 nantinya diikuti 84 siswa, terdiri dari siswa Kompetensi Keahlian Tanaman Perkebunan 39 orang, Kompetensi Keahlian Tanaman Pangan dan Hortikultura 25 orang.dan Kompetensi Keahlian Pengolahan Hasil Pertanian 19 orang.

Ditambahkan Wakasek Humas dan Industri Slamet Riadi, magang merupakan pembekalan siswa untuk mempersiapkan diri untuk betul-betul menguasai keadaan di lapangan sehingga diharapkan siswa dapat melakukan yang sebenarnya di lapangan nanti.

"Jadi di sini dia juga untuk pembekalan vokasi yang harapannya dia tahu bagaimana dalam pengolahan hasil, sehingga bisa memasarkan dari hasil produk yang dihasilkan dan tentunya nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” terang  Wakasek yang juga penanggung jawab magang ini.

Untuk tempat magang biasanya siswa ditempatkan di pelaku usaha di sektor pertanian yang sesuai dengan Kompetensi Keahlian masing-masing, seperti perusahaan, UMKM, Dinas, Kelompok Tani dan lain-lain.

Siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru yang juga generasi muda yang disebut petani milenial merupakan para generasi penerus pembangunan di sektor pertanian.

Menurut Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, nantinya di tangan milenial, pembangunan pertanian ke depannya dijalankan. Sebab petani milenial ini adalah penggerak sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi  industry 4.0.

“Kalian semua adalah pendekar. Oleh karena itu, kalian itu harus bersiap-siap menjadi penggerak, motor, pelopor pembangunan pertanian di negara yang kita cintai ini,” katanya.

Selain itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan selalu mengajak seluruh insan pendidikan vokasi pertanian untuk beradaptasi dalam menghadapi Covid-19.[willy/adv]


Lebih baru Lebih lama