PULANG PISAU - Perubahan musim tanam di kawasan lahan pertanian Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, cukup beimbas hingga sejumlah petani merugi.
Kerugian para petani di kawasan tersebut dikabarkan tak tanggung-tanggung. Setengah lebih hasil produksi padi hilang begitu saja, sehingga para petani mengalami kerugian cukup signifikan.
Seperti disampaikan Pardi, salah satu petani yang hasil panennya merugi. Ia mengatakan, dari 2 hektare lahan pertanian tanaman padi yang digarapnya selama ini, menurun sangat drastis.
Sebelumnnya, kata Pardi, hasil panen berkisar antara 8 hingga 9 ton per 2 hektare. Namun, saat ini hasil panen padi hanya menghasilkan 3 ton.
"Artinya, untuk per hektarenya mengalami penurunan sangat jauh hingga berton-ton," ujarnya kepada awak media metrokalimantan.com, Senin (18/1/2021).
Tak tahu persis penyebabnya, hanya saja Pardi menduga hal ini disebabkan oleh perubahan musim tanam. Di mana musim tanam yang seharusnya dilakukan pada bulan Januari terpaksa harus dimajukan pada bulan September.
Padahal sejatinya, menurut Pardi, penanaman padi tepatnya di bulan Januari sehingga panennya nanti antara bulan Maret - April.
Sedangkan, lanjutnya, kalau musim tanam pada bulan September tentunya padi sudah berbuah dan panennya pada bulan Januari seperti ini.
Seperti diketahui bersama, ungkapnya, saat bulan Januari cuaca kurang bersahabat. Bahkan hama padi pun bermunculan, seperti hama tikus, walang sangit dan jenis hama padi lainnya.
"Cuaca ekstrem dapat mempengaruhi hasil produksi padi. Ini juga karena mengikuti program Food Estate yang masuk di wilayah kami ini. Biasanya kami bertanam pada Januari, karena ada program pemerintah tadi, maka dimajukan pada bulan September tanam padinya," bebernya.
Ia kembali menegaskan, para petani di Desa Belanti Siam ini 2 kali panen dalam setahun, yakni masa tanam Januari dan panennya Maret - April dan seterusnya.
"Kalau sekarang setelah adanya program Food Estate ini belum merubah berapa kali panen dalam setahun, karena baru sekali tanam sudah ada perubahan di musim tanam," tuturnya.
Saat dikonfirmasi awak media ini, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Pulang Pisau, Slamet Untung Riyanto membenarkan pihaknya telah mendapat informasi adanya sejumlah petani di Belanti Siam yang mengalami penurunan produksi padi.
Mendapat informasi tersebut, kata Slamet, pihaknya segera melakukan pengecekan ke lokasi di mana petani yang mengalami kerugian tersebut.
"Iya mas, kami (Distan Pulpis) juga dapat informasi adanya sejumlah petani yang mengalami kerugian karena hasil panennya menurun. Hanya saja, kami belum bisa menjelaskan penyebabnya sebelum turun ke lokasi, jadi nanti kami sampai lagi mas hasilnya. Pokoknya dalam Minggu ini kami turun lapangan," ujar Slamet.[manan]
Tags
sibernews