RANTAU - Segala keterbatasan anggaran dampak recofussing anggaran Tahun 2020 dan 2021, tak membuat Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang berkecil hati untuk mewujudkan impian petani milenial di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur menuju Kakao Estate.
Gotong royong, integrasi, sinkronisasi, harmonisasi anggaran lintas sektor dan bidang hingga lintas Kementerian bahu membahu dengan pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur.
Assosiasi Bumdes Kecamatan Kaubun dan Sangkulirang serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)/Kelompok Tani (Poktan) dengan motivasi dan inovasi oleh Tim Widyaiswara BBPP Binuang.
Gempuran pandemi Covid-19 yang kian mengganas, bencana alam yang terus mengusik hati kita, juga tak menyurutkan semangat anak anak petani milenial untuk terus belajar dan mengasah skillnya mempersiapkan perjalanan menuju terbentuknya Badan Usaha Milik Petani (BUMP).
Menurut Widyaiswara BBPP Binuang, Budiono, BUMP sahamnya dimiliki oleh petani dan penggiat pemberdayaan masyarakat dan juga tak ketinggalan tim BBPP Binuang.
Hingga kemudian, lanjut Budiono yang telah memotori perjuangan kaum milenial Kakao Estate sejak 2015 ini, pada tahun 2019 ditindaklanjuti penandatanganan MoU antara Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Ismunandar SH dengan Kepala BBPP Binuang Dr Ir Yulia Asni Kurniawati Msi pada 20 Juni 2019 di Gedung Bupati Kutim.
Sebagai momentum kerja sama untuk mendukung semangat kaum petani milenial di Kabupaten Kutai Timur, dengan dukungan anggaran BBPP Binuang tahun 2019 telah diadakan Pelatihan Tematik Kakao angkatan 3 di Balai Desa Bumi Antab, Kecamatan Kaubun dari tanggal 21hingga 23 Juni 2019.
Melalui tokoh-tokoh kader petani milenial inilah, didukung penyuluh pertanian sebagai penggerak bersama tim widyaiswara BBPP Binuang, berhasil meremajakan tanaman kakao yang sudah tua dan penanaman baru pada lahan pengembangan.
Sehingga total lahan peremajaan seluas 418 hektare dan 1.457 hektare penanaman baru atas dukungan program dari Ditjen Perkebunan Bantuan Bibit Kakao Tahun 2019 dan 2020.
“Sehingga mulai tahun 2020 sebagian hasil peremajaan berhasil berproduksi dan tahun 2021 awal penanaman tanaman baru tahun 2019 mulai belajar berbuah,” Tamba Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si, Kepala BBPP Binuang.
Gayung bersambut kerja “keroyokan“ lintas sektor melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kutai Timur dan Dana Desa, beberapa Poktan telah merintis rumah olahan kakao, tahap awal kapasitas produksi sebesar 1 ton buah kakao.
Setelah mendapat fasilitasi dari BBPP Binuang dengan menugaskan widyaiswara untuk memberikan pelatihan pengolahan hasil kakao, di bulan Oktober 2020.
“Namun demikian untuk kelangsungan usaha ini masih diperlukan sinergitas dari berbagai pihak baik pemerintah, swasta dan LSM," imbuh Budiono.[advertorial]
Tags
sibernews