BATULICIN – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong para petani untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas usaha taninya. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi petani dan penyuluh yang merupakan sinergi antara Kementan bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI.
Hal ini senada dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman. Ia mengatakan, pertanian membutuhkan SDM-SDM berkualitas agar tidak tertinggal dari negara lain. Selain itu, pertanian adalah sektor penting yang harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat.
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menekankan bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.
Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.
"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, menggelar bimbingan teknis (Bimtek) bagi petani dan penyuluh di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), yang terlaksana berkat kerjasama dengan Komisi IV DPR RI.
Pelaksanaan bimtek digelar di Medina Hotel, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Sabtu, 29 Juni 2024. Adapun peserta adalah para petani di Desa Salimuran Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 100 orang.
Bimtek dihadiri langsung oleh: Novri Ompusunggu, SH, MH (Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP), Syamsul Bahri R, (Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra), Bapak Roby Candra (Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab.Tanah Bumbu)
Adapun narasumber Suwarno dari Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kusan Hilir, kemudian Siti Patimah Nurul Hikmah dari Tim Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi IV, serta Miswar Habibie selaku Kepala Desa Salimuran, Kecamatan Kusan Tengah.
Adapun Bimbingan teknis ini untuk bertujuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani dan penyuluh Pertanian berupa pengetahuan maupun keterampilan khususnya terkait Pupuk Organik dan Implementasi pupuk berimbang
Dijelaskan Kepala SMK PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso, yang hadir langsung menyampaikan tujuan bimtek ini adalah untuk meningkatkan Kapasitas dan Keterampilan petani serta penyuluh pertanian.
"Petani harus percaya diri ketika petani melihat hasil panen yang memuaskan, ini dapat menjadi dorongan tambahan untuk terus meningkatkan teknik pertanian mereka, memperbaiki manajemen tanaman, atau bahkan mencoba teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas," ujar Budi.
Kepala Sekolah menambahkan, bimbingan teknis ini sendiri untuk membantu petani dan penyuluh untuk memahami dan menerapkan praktik pertanian modern, teknologi terbaru, serta manajemen yang efisien dalam produksi pertanian. Hal ini meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Selain itu untuk meningkatkan keterampilan petani dan penyuluh pertanian perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan pelatihan seperti ini, agar komitmen dalam mewujudkan pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian dapat terwujud dengan baik.
Di momen ini Kabid Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kab.Tanah Bumbu, Robby Candra menegaskan Kabupaten Tanah Bumbu di masa mendatang akan menjadi mitra penting dalam Implementasi Kawasan Industri Komoditas Pertanian Berbasis Teknologi (IKN).
"Kabupaten ini akan berperan sebagai pemasok utama komoditi pertanian yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan sektor industri di Indonesia. Oleh karena itu, Kabupaten Tanah Bumbu perlu mempersiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai untuk mendukung peran mereka sebagai mitra dalam Implementasi Kawasan Industri Komoditas Pertanian Berbasis Teknologi (IKN)," ucapnya.
Di kesempatan ini Novri Ompusunggu selaku Anggota DPR-RI menekankan bahwa saat ini perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi persoalan lingkungan sangatlah diperlukan
"Pemahaman bagi petani dan penyuluh pertanian terhadap pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati dan implementasi pupuk berimbang untuk tanaman padi, menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pengadaan produksi padi tantangannya yang semakin berat," paparnya.
Novri Ompusunggu menambahkan, tantangan yang dimaksud yakni seiring dengan pertumbuhan penduduk dan konsumsi beras yang terus meningkat. "Lalu sebagian lahan yang sawah subur telah terkonversi untuk properti, industri, dan degradasi lahan akibat rendahnya kandungan bahan organik karena residu pupuk organik," pungkasnya.[adv]
Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru
Tags
sibernews